Mengapa
Mempelajari Agama itu Penting ?
Wah, yang jelas
jawabannya banyak dan bermacam-macam , tapi salah satunya adalah ”
Karena Hidup ini Permainan ! “
Seakan seperti
permainan tebak tepat, dan pasti harus cepat. Kita diberi soal/kuis, kalau
mampu menyelesaikan berdasarkan panduan yang sudah diberikan dalam waktu yang
diberikan maka akan mendapatkan hadiah.
Tetapi jika
waktu sudah habis belum selesai mengerjakan soal, atau cukup waktu tapi salah
dalam mengerjakannya soal, ya berarti kalah / tidak mendapat hadiah, malah bisa
dapat hukuman.
Apa
makna semua ini ?
Al-Quran Surah
Al-An’am (6);32 “ wa mal hayatudun-ya il-la
la’ibun wa lahwun wa ladarul achirotu choirul-lil-ladziina yat-taquun, afalaa
ta’qiluun? “
Dan tidak ada kehidupan
dunia itu kecuali permainan dan kepura-puraan, dan niscaya akhirat adalah
(kehidupan) yang lebih baik, apakah kamu tidak berfikir-fikir? ”
Waktu yang
sangat pendek di dunia ini segala sesuatunya cepat berubah, membuat kita heran,
di luar pikiran manusia. Dunia adalah main-main, sebagian pengertiannya bahwa
seorang hanya dengan bermain-main dalam arti sesungguhnya , contoh : main bola,
main filem tetapi dipersungguh menjadi hobi dan akhirnya jadi profesi, nah
dengan main bola bisa dapat “keduniaan” dapat bayaran yang mahal cukup
bahkan bisa hidup di dunia dengan kemewahan dan gemerlapan. Tentu saja main
bola yang profesional , tapi kan
tetap “main bola”. Seperti David Beckam, Maradona ..siapa lagi
Orang yang
susah, hidupnya sengsara dalam waktu relatif singkat berubah jadi kaya ,
demikian sebaliknya, segala sesuatu berubah demikian cepat seakan tiada
kepastian dan tiada yang kekal. Macam-macam perasaan di dunia ini capek,
pusing, bingung, kecewa, sedih, loyo, putus asa, merana juga gembira, suka, semangat,
bahagia semua bertukar dalam diri manusia.
Tetapi bagi
orang yang taqwa hidup di achirat itu lebih baik daripada di dunia. ya, akhirat
adalah masa kehidupan yang terakhir dimana kehidupan yang kekal, tdak ada lagi
perubahan perasaan baik orang yang tinggal di surga maupun yang di neraka.
Lalu bagaimana
dapat hidup di achirat dalam keadaan lebih baik daripada di dunia?
Kembali pada
awal tulisan ini, dapatkah kita menemukan jawaban yang tepat untuk mengerjakan
soal?
Soalnya sudah
dibeberkan dan prosedur teknis pengerjaan soal serta panduannya , bahkan kunci
jawabannya pun sudah tersedia , kesemuanya tersimpan dalam Al-Quran dan Hadits
Umur yang
diberikan oleh Alloh SWT kepada kita ibarat “countdown time” hitungan waktu
mundur
. (wah seperti astronout menghitung angka sebelum pesawat roket lepas landas, 5..4..3..2..1..0 ), cuma kita dapat jatah umur berapa, itu urusan Alloh SWT.
. (wah seperti astronout menghitung angka sebelum pesawat roket lepas landas, 5..4..3..2..1..0 ), cuma kita dapat jatah umur berapa, itu urusan Alloh SWT.
Kalo dalam umur
kita yang sangat terbatas ini kita dapat menemukan dan mengerjakan perintah
Alloh SWT dalam al-Quran beserta petunjuk teknis pelaksanaan dalam al-Hadits
serta sesuai dengan “kunci jawaban” yang juga sudah tersedia, maka bakal
mendapat hadiah. Tetapi kalau kita santai-santai tidak serius dalam mencari
jawaban, bisa-bisa jawaban kita salah.
Lebih parah
lagi kalau sampai ada yang tidak sadar bahwa kita diberi soal untuk segera
dikerjakan. wah , apa yang bakal didapatkan, tidak lain adalah hukuman.
Hadiah atau
hukuman itu akan diberikan setelah kita berada di liang kubur ! masyaAlloh
Gak percaya ?
mau coba-coba ?
Wah, jangan
deh. Mending percaya dari sekarang, sebab kalo baru percaya sudah di alam
kubur, tidak ada gunanya lagi alias bakal sengsara mulai prosesi kiyamat
apalagi di alam akhirat yang langgeng , tak ada batasnya.
Itulah
pentingnya kita belajar ilmu agama, ayo buruan miliki kitabnya, beli Al-Quran
dan Al-Hadits.
Buanyak sekali
yang mesti kita ketahui loh,
Semoga kita gak
keduluan kehabisan jatah umur kita, sebelum menemukan “kunci jawaban”.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar