Bukanlah cantik
itu cantiknya tubuh & pakaian melainkan cantik oleh karena ilmu dan budi
pekerti.(fii nadzom..
Hadits Muslim
juz 8 hal.148
Dari
Abi Sa’id al-Khudri dan Abi Huroiroh dari Nabi Muhammad SAW bersabda : menyeru
(di akhirat) orang yang mengumumkan “ sesungguhnya kamu akan sehat dan tidak
akan sakit selamanya, dan sesungguhnya kamu akan hidup dan tidak akan mati
selamanya, dan sesungguhnya kamu akan muda dan tidak akan tua selamanya, dan
kamu akan bahagia tidak akan susah selamanya , dan itulah firman Yang Maha
Mulya dan Maha Agung dan diseru kamu bahwa demikian surga yang diwariskan
kepadamu karena apapun yang telah kamu amalkan”
Memiliki wajah
cantik dan kulit mulus adalah dambaan setiap wanita di dunia. Sebuah blog di
dunia maya bahkan menayangkan rahasia kecantikan wanita dari lima negara. Mereka mempunyai tips sedemikian
rupa sehingga karena kecantikannya membuat perempuan2 disana merasa seperti
dipuja-puja bagaikan bidadari. Resep kecantikan tersebut berasal dari nenek
moyang mereka.
Ratu Cleopatra
dari Mesir tidak saja meninggalkan kisah cintanya , melainkan juga meninggalkan
rahasia kecantikan untuk wanita. Konon katanya Cleopatra gemar menggunakan susu
dan madu untuk kecantikan wajahnya. Dia juga sering mandi dengan garam laut dan
lumpur laut mati.
Dengan berbagai
caranya wanita ( meski relative, tidak semuanya) berusaha agar tetap cantik,
menarik, selalu sehat segar dsb, meskipun secara kodrati tetap tidak dapat
melawan hukum alam. Hukum alam sebenarnya adalah hukum Alloh juga. Semakin
bertambahnya umur maka sel-sel tubuh mengalami kerusakan, baik organ tubuh
bagian dalam seperti tulang, otot, maupun yang terlihat seperti rambut yang
semakin memutih, kulit yang semakin kendur atau keriput. Kalau ada wanita yang
hingga berusia 70 tahun lebih masih terlihat segar bugar dan cantik enerjik,
maka hal itu sangat jarang dijumpai. Barangkali saja wanita yang senantiasa
berusaha agar selalu nampak muda dan cantik adalah wanita yang memang “dari
sononya” dikaruniai tampang yang “lumayan”, sedang bagi yang diberi rejeki face
pas-pasan atau tidak “bernasib untung” boleh jadi justru pasrah apa adanya
dengan taqdir…
Secara umum
sebenarnya manusia menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini hanyalah
sementara, tiada yang abadi. Manusia dihidupkan di atas bumi ini oleh Alloh SWT
diberikan kepandaian, harta, kedudukan, kecantikan, popularitas dan segalanya
hakikatnya semua adalah “pinjaman” dari Alloh SWT yang setiap saat akan diminta
kembali. Bukankah Rosulullohi SAW mengajarkan do’a
istirja’ yang selayaknya diucapkan ketika mengelami musibah.
Sedangkan
kehidupan akhirat adalah lebih baik dari pada kehidupan yang awal (dunia) “ wa lal akhirotu khoirul-laka minal ula = dan niscaya kehidupan akhirat itu lebih baik dari pada
yang awal (dunia) QS Adh-Dhukha ( 93); 4.
Berusaha
menjaga kesehatan, mengendalikan pola makanan, fitness , melengkapi koleksi
alat-alat dan bahan kosmetik, rajin ke tempat perawatan tubuh bagi wanita yang
tentu saja memerlukan pembiayaan atau bagi semua orang di dunia ini sah-sah
saja, namun melirik hadits sabda Nabi di atas, maka alangkah baiknya jika kita
berusaha untuk mendapatkankan hasil yang lebih kekal. Cantik , ganteng
ukurannya juga relatif dan sifatnya subyektif tergantung yang menilai, tidak
ada ukuran pasti. Kalau sudah terlanjur cinta maka ” tahi kucing rasa coklat” ….katanya
Kisah yang
ditulis pada hadits tersebut pada masa sekarang ini belum terjadi, namun apa
yang sudah Nabi sabdakan niscaya akan terjadi karena mendapat bisikan (wahyu)
dari Yang Maha Menghendaki. Secara kronologis , sesudah manusia beriman
dimasukkan ke surga dan manusia kufur , jahiliyah, munafik , musyrik
dimasukkan ke neraka, maka dipanggilah mereka dua golongan tersebut “ ya ahlal jannah, ya ahlannar….= wahai ahli surga , wahai ahli neraka.. . Kemudian
ditampakkan kepada mereka sesosok makhluk ( semacam kambing) yang diletakkan di
tempat ketinggian “ shirot “ /jembatan yang terlihat oleh kedua golongan
tersebut. lalu mereka diseru : “hal ta’rifuna
hadha ? “ = adakah kamu semua tahu apa ini?”
. Na’am hadha almaut = ya
, itu adalah kematian. Setelah mereka menyadari apa yang dibawa oleh
malaikat adalah simbul dari “kematian” kemudian makhluk itu disembelih.
Berikutnya diumumkan kepada kedua golongan : “khuludun
fii ma tajiduna laa mauta fi ha abadan ”=
kekal di dalam apa yang telah kalian jumpai , tiada
lagi kematian di dalamnya “ Hadits Ibnu Majdah
juz 5 no hadits 1447
Prosesi hari
kiyamat yang dimulai hancunya bumi langit, matinya seluruh makhluk termasuk
para malaikat, yang tugasnya meniup sangkakala juga mati (kecuai Alloh SWT),
bangkitnya seluruh manusia, proses hisab (timbangan amal) , pengampunan bagi
yang menebus dosanya di neraka dan akhirnya berhasil dipindahkan ke surga,
memakan waktu sekian lama ( Wa Allohu a’lam).
Nasib manusia
yang dihukum di neraka masih dapat berubah, dari yang sebelumnya tinggal di
neraka lalu dipindah ke surga sehingga ada hadits lain menceritakan tentang hamba yang terakhir masuk surga setelah dibui di neraka.
Namun sesaat
setelah disembelihnya “ al-maut” maka mulai saat itu berlakulah program
yang telah dicanangkan jauh-jauh oleh Alloh SWT “kehidupan
yang tiada akhir lagi”…
Malaikat
mengumandangkan “khuludun fii ma tajiduna laa mauta fi
ha abadan ”=
kekal di dalam apa yang telah kalian jumpai , tiada
lagi mati di dalamnya “
Tergantung
tulisan taqdir manusia yang sudah terlanjur dicetak di louhil mahfudz tinggal
di neraka ya kekal selamanya, yang beruntung di surga ya kekal abadi
selama-lamanya…subhanalloh.
Kembali ke tema
kita pada posting kali ini, bahwa manusia dapat menikmati sehat tidak akan
sakit, hidup terus tidak akan mati, muda terus, cantik terus, ganteng terus
(umur seusia Nabi Isa , berkisar 33 tahun, HR.Tirmidzi dari Muadz bin Jabal)
tidak akan tua, dan bahagia terus tidak akan sedih adalah manakala di
alam akhirat kelak manusia dapat berhasil masuk surga.
Sedangkan orang
masuk surga atau neraka adalah merupakan akibat dari suatu sebab yang sedang
kita lakukan di atas bumi ini, detik ini juga.
Lalu bagaimana
tips agar kelak di akhirat dapat memasuki pintu surga? Masih dalam kaitan
hadits di atas “bahwa surga yang diwariskan kepada
kalian adalah karena apapun yang kalian amalkan” Al-Quran Surah Zukhruf
(43); 72.
Saatnya
sekarang kita beramal, jangan tunda-tunda lagi !
Tapi tuggu dulu ! ibarat bekerja kita mesti paham apa yang diperintahkan oleh majikan untuk dikerjakan supaya kerjaan kita sesuai dengan order dan mendapat upah, maka beramal juga harus belajar mengaji dulu agar kelak di akhirat amal kita dinilai sah, diterima dan diberi upah/pahala = surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar